NDF

         Neutral Detergent Fiber analysis atau yang lebih kenal disebut dengan NDF adalah analisa serat dengan menggunakan detergen netral. NDF adalah indikator yang baik untuk mengukur “bulk” fiber (atau gumpalan serat) dan sering digunakan untuk memprediksi asupan pakan yang dikonsumsi, dengan kata lain parameter ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak hewan dapat mengonsumsi pakan sebelum perutnya penuh atau berhenti makan. Metode ini pun telah dikonfirmasi oleh standard Associations of Official Agricultural Chemists (AOAC) dengan nomor metode 2002.04 dan Standar Nasional Indonesia (SNI) 3148.2:2009.

        Secara garis besar analisa serat dengan metode NDF didasarkan pada metode gravimetri. Dalam tahapnya, analisis NDF ini dibagi menjadi 5 tahap, yang terdiri dari preparasi sampel, pendidihan dan penyaringan, pencucian, pengeringan pengabuan dan penimbangan, dan perhitungan.. Dalam metode ini, sampel pakan dididihkan dalam larutan detergen netral (Neutral Detergent Solution/NDS) dengan menambahkan enzim alfa amilase untuk memisahkan fraksi yang larut dalam detergen netral seperti gula, pati, dan pektin terlarut sebagai hasil filtratnya, sedangkan hasil yang tidak larut akan mengendap sebagai residue. Hasil residue ini terdiri dari hemiselulosa, selulosa dan lignin. Tahap tahap tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1.             Tahap Preparasi Sampel

Tahap ini meliputi pengeringan, penggerusan dan penyaringan. Sampel yang digunakan pada analisa ini dikeringkan terlebih dahulu pada oven kemudian ditumbuk atau diblender dengan maksud untuk memperbesar luas permukaan sampel sehingga hemiselulosa, selulosa dan lignin lebih mudah untuk diekstrak. Sampel tersebut kemudian dilanjutkan pada tahap penyaringan, dan jika sampel mengandung lemak maka penghilangan lemak diperlukan dengan menggunakan pelarut aseton atau petroleum eter.

2.             Tahap ekstrasi dengan pelarut

Pada Tahap ini diperlukan alat ekstraktor yang sesuai dan sesuai dengan standard. Dalam tahap ini dilakukan penambahan natrium sulfit atau enzim alfa amilase dan reagen NDF. Reagen NDF yang digunakan tertera pada AOAC 2002.04.

3.             Tahap pencucian

Tahap ini dilakukan dengan menambahkan air panas serta aseton secara berulang agar zat yang telah terekstrak benar-benar telah bebas dari pengotornya.

4.             Tahap Pengeringan, pengabuan dan penimbangan

Pada Tahap ini, sampel hasil ekstraksi dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 105 C dan simpan pada deksikator. Kemudian ditimbang hingga stabil dan dilanjutkan pengabuan menggunakan furnace pada suhu tertentu hingga residu telah menjadi abu secara sempurna. Hal ini dimaksudkan agar penimbangan residu stabil, jika masih terdapat karbon maka penimbangan tidak akan stabil karena karbon bersifat menyerap uap air diudara. Selanjutnya penimbangan dilakukan menggunakan neraca analitik.

5.             Perhitungan

Pada tahap ini, dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus :

aNDF % = (Mkering – Mabu – (Bkering – Babu))x 100 / Msampel

Keterangan :

Mkering     : Berat sampel setelah pengeringan

Mabu        : Berat sampel setelah pengabuan

Msampel     : Berat Sampel

Bkering      : Berat blanko setelah pengeringan

Babu        : Berat blanko setelah pengabuan


BERITA PELATIHAN PAKAN

JASA PENGUJIAN

Informasi Harga Jasa Pengujian Tahun 2023

*Protein Kasar 80K

*Kadar Air 25K

*Kadar Abu 25K

*Serat Kasar 100K

*Lemak Kasar 100K

Lab Pakan Ternak Kab Blitar