Phosfor (P)

 

Phosfor (P) merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh dengan distribusi dalam jaringan yang menyerupai distribusi Ca. Fosfor memegang peranan penting dalam proses mineralisasi tulang (Piliang, 2002). McDonald et al. (2002) menyatakan P mempunyai fungsi sangat penting bagi tubuh ternak diantara elemen mineral lainnya. Fosfor umumnya ditemukan dalam bentuk phospholipid, asam nukleat dan phosphoprotein.

Kandungan P dalam tubuh ternak lebih rendah daripada kandungan Ca. Gejala defisiensi P yang parah dapat menyebabkan persendian kaku dan otot menjadi lembek. Ransum yang rendah kandungan P-nya dapat menurunkan kesuburan (produktivitas), indung telur tidak berfungsi normal, depresi dan estrus tidak teratur. Pada ternak ruminansia mineral P yang dikonsumsi, sekitar 70% akan diserap, kemudian menuju plasma darahdan 30% akan keluar melalui feses.

Fosfor yang berasal dari makanan diabsorpsi tubuh dalam bentuk ion fosfat yang larut (PO4-). Gabungan mineral P dan mineral Fe dan Mg akan menurunkan absorpsi P (Piliang, 2002). Asam fitat yang mengandung P ditemukan dalam biji-bijian dapat mengikat Ca untuk membentuk fitat. Fitat yang terbentuk tidak dapat larut sehingga menghambat absorpsi Ca dan P. Dari seluruh jumlah P yang terdapat dalam makanan sekitar 30% melewati saluran pencernaan tanpa diabsorpsi. Seperti halnya dengan kalsium, maka vitamin D dapat meningkatkan absorpsi P dari usus halus (Piliang, 2002).

Dalam pengujian Fosfor metode dasar yang digunakan adalah AOAC 2016, Bab 4 butir 4.8.14 metode 965.17. Metode ini tidak dapat diterapkan pada bahan pakan berupa campuran mineral. Pengabuan kering tidak dapat digunakan pada pakan ternak, makanan hewan peliharaan atau bahan pakan mineral yang mengandung monobasic calcium phospat.


BERITA PELATIHAN PAKAN

JASA PENGUJIAN

Informasi Harga Jasa Pengujian Tahun 2023

*Protein Kasar 80K

*Kadar Air 25K

*Kadar Abu 25K

*Serat Kasar 100K

*Lemak Kasar 100K

Lab Pakan Ternak Kab Blitar